Gambaran Neraka Jahanam dalam Suhuf Musa as

Allah Tabaroka Wata’ala berfirman. Wahai anak Adam! Engkau bermaksiat kepada-Ku sedangkan engkau tidak kuasa dari panasnya sinar matahari dan cahayanya yang menyilaukan. Dan ingatlah bahwa neraka jahanam terdiri dari 7 bagian. Dimana bagian yang satu sebagai tempat dari bagian yang lainnya. Pada setiap tempat di neraka jahanam itu ada 70 ribu jurang/ lembah, pada tiap lembahnya ada 70 ribu jalan dari api, pada setiap cabangnya ada 70 ribu gedung dari api. Dan pada setiap gedungnya terdapat 70 ribu rumah dari api, dan pada setiap rumahnya terdapat 70 ribu sumur dari api, dan pada setiap sumurnya ada 70 ribu peti dari api, dan pada setiap kotaknya ada 70 ribu pohon dari zaqqum, dan di bawah setiap pohonnya terdapat 70 ribu belenggu dari api neraka, yang pada setiap belenggunya terdapat 70 ribu rantai dari api neraka dan ular yang masing-masing panjangnya 1000 dziro’ di dalam perut tiap-tiap ulat terdapat lautan dari bisa yang hitam, dan terdapat pula 70 ribu kalajengking. Pada setiap kalajengking terdapat seribu sengat dan panjang setiap sengatnya adalah seribu dziro’, dan setiapnya disertai bisa dengan warna merah. Demi Gunung Thuur, dan demi kitab yang tersimpan, di dalam prasasti yang di bentangkan. Dan demi Baitil ma’mur, dan demi langit yang ditinggikan, Wahai anak Adam, Aku tidak menjadikan Neraka yang demikian ini selain untuk orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, dan bagi setiap orang yang bakhil, dan bagi orang yang suka mengadu domba, dan bagi orang yang riya’ dan bagi orang yang enggan mengeluarkan zakat dari harta bendanya, dan bagi orang yang berzina, dan bagi orang yang memakan riba, dan peminum khamer, dan bagi orang yang menganiaya anak yatim, dan orang yang melupakan Al-Qur’an, dan bagi setiap orang yang yang menyakiti tetangganya, kecuali bagi orang yang bertaubat dan beriiman, dan beramal sholih, maka bagi merekalah yang Allah akan mengganti perbuatan buruk mereka dengan balasan kebaikan dan sesungguhnya Allah adalah Zat Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan sayangilah dirimu sendiri wahai Hamba-Ku, karena sesungguhnya badan adalah sangat lemah adanya, sedangkan perjalanan sangatlah jauh, dan unta (kendaraan) telah kepayahan, dan api sedang menyala-nyala. Dan yang menjadi Hakim (Qodhi) adalah Robbil ‘Alamiin/Allah SWT, dan Allah telah memperingatkan dirimu.

Tinggalkan komentar